Dikutip Kasdi Botak
STRATEGI
DEWASA ini CSR sesungguhnya telah menjadi fenomena global. Lewat satu dasawarsa lalu, di Geneva, Swiss (5 Juli 2007) telah dilangsungkan konferensi UN Global Compact, yang dihadiri lebih 600 eksekutif senior korporasi dunia. Tujuan konferensi adalah memperbaiki praktik bisnis dengan memperhatikan lingkungan hidup dan aspek sosial di dalam dan di luar perusahaan. Korporasi diminta memperlihatkan kepedulian dan tanggungjawab kemasyarakatan lebih besar.
Untuk dapat memanfaatkan peluang yang demikian besar, maka setiap masyarakat baik individu maupun kelompok mempunyai kesempatan yang sama dalam memanfaatkan kegiatan CSR/PKBL ini, syaratnya ada 2 hal, pertama ada Proposal Kegiatan dan kedua dilakukan pendekatan baik secara kelembagaan maupun individu ke keperusahaan yang dituju dengan maksud penjajagan dan pengenalan. Tentu saja sebelum hal ini dilakukan pelajari terlebih dahulu apa saja yang menjadi kepedulian perusahaan tersebut
A. PROPOSAL KEGIATAN
Menurut KBBI, proposal merupakan rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan. Perencanaan dalam sebuah proposal harus dibuat secara sistematis, matang, dan teliti. Tujuan dari pembuatan proposal sendiri adalah untuk mendapatkan bantuan dana, perizinan, atau infrastruktur yang sekiranya dibutuhkan.
STRUKTUR PROPOSAL
Struktur proposal merupakan sesuatu yang harus diperhatikan oleh setiap orang yang membuat proposal. Karena jenis proposal sendiri beragam, maka strukturnya pun berbeda-beda, misalnya untuk Struktur
Proposal Kegiatan berisikan Halaman Judul, Pendahuluan, Tujuan,
Sasaran, Jadwal, Personal pelaksana kegiatn/Panitia, Anggaran, Penutup.
Bagaimana memulai penulisan proposal CSR, maka berikut ini
panduan garis besarnya saja
1. TENTUKAN TOPIK
Sama halnya dengan membuat makalah ataupun laporan, dalam membuat sebuah proposal CSR, kita harus menentukan terlebih dahulu topik apa yang akan menjadi pokok bahasan dalam pengajuannya. Apapun jenis kegiatan yang akan dilakukan maka topik proposal adalah sesuatu yang harus diperhatikan. Pilihlah topik yang sekiranya bisa menarik pembaca proposal yang isinya jelas sehingga proposal akan semakin mudah untuk disetujui.
2. TENTUKAN STRUKTUR PROPOSAL
Setelah menentukan topik, tentukan struktur proposal dengan menggunakan berbagai struktur proposal di atas sebagai referensi. Memang, tidak semua struktur proposal yang tertulis di atas harus ada pada propososal, namun, semakin lengkap, maka proposal CSR akan semakin mudah difahami oleh sponsor progran
3. BUAT KERANGKA PROPOSAL
Sebelum menuliskan secara lengkap proposal yang akan diajukan,maka buatlah terlebih dahulu kerangka proposal untuk mempermudah dalam hal penyusunan dan penulisan. Kerangka ini nantinya bisa berisi poin-poin penting yang ingin kita sampaikan di dalam proposal tersebut
4. OBJEKTIFITAS
Dalam penulisan sebuah proposal, kamu harus berpatokan padadata dan fakta yang ada di lapangan. Bedakan antara membuat proposal CSR dengan mengarang bebas. Data yang dituliskan harus benar adanya,
TATA CARA PENGAJUAN CSR AGAR BERHASIL
masuk akal serta dapat dipertanggung-jawabkan. Cantumkan pulasumbernya serta apa yang ingin dicapai dengan kegiatan ini
5. PERHATIKAN FORMAT PENULISAN
Format penulisan juga merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah proposal CSR. Selalu gunakan bahasa baku yang baik dan benar serta usahakan untuk menggunakan kalimat efektif yang jelas. Hindari juga kesalahan ejaan maupun penulisan pada proposal yang akan diajukan.
Selain hal-hal tesebut diatas, maka perlu juga diperhatikan mengenai kapan program ini akan dilaksanakan, bagaimana melaksanakannya,bagaimana mekanisme kontrol atau monitoringnya serta ukuran keberhasilannya.
Sedangkan secara lebih rinci sebuah proposal CSR dikemas dalamformat jadwal waktu yang efektif, bisa disampaikan kegiatan permingguan umpamanya. Tidak ada batasan waktu sampai kapan kegiatan ini akan berakhir, namun demikian perlu diperhatikan waktu pelaporan kegiatan berupa narasi dan pelaporan keuangan dalam tenggat waktu perusahaan misalnya waktu tutup buku mereka apakah pada bulan Maret ataukah Desember pada tahun berjalan
6. HAL-HAL LAIN YANG PERLU DI PERTIMBANGKAN
Besarnya dana yang diajukan juga tidak ada batasannya, namundemikian perlu menjadi pertimbangan beberapa hal diantaranya;
• Besaran proposal harus seimbang dengan kemampuan pengusulatau pemrakarsa baik tenaga maupun kemampuan lembaga dalam menanganinya. Jika sebuah lembaga belum terbiasa mengelola dana besar, yang biasanya diwujudkan dengan laporan audited keuangannya, maka terlalu ambisius dan riskan untuk diberikan dari sponsor, jika meminta dana yang cukup besar
• Mulailah dengan menanamkan kepercayaaan pada pihak pemberi dana/sponsor dengan mengelola proposal kegiatan kecil dan buktikan bahwa kita mampu untuk menjalankannya secara baik, benar dan bertanggung-jawab. Setelah itu secara bertahap ajukan untuk perluasan kegiatan
• Setiap kegiatan harus dan wajib untuk di dokumentasikan karena kegiatan ini menjadi nilai tersendiri bagi perusahaan yang akan disampaikan pada pemegang sahamnya
• Kepada penerima bantuan atau pihak-pihak lain upayakanketerbukaaan tentang jumlah dana yang diterima, karena mereka akan menilai kita secara profesional. Tidak usah merasa ragu untuk menetapkan fee bagi para pekerja yang terlibat dalam kegiatan ini, sepanjang mereka mempunyai dasar yang kuat terhadap profesionalisme pekerjaannya
• Dalam program CSR, umumnya pihak sponsor tidak mau untuk membiayai operasional lembaga. Operasional lembaga baiknya dimasukan sebagai kontribusi pemrakaras/pengusul. Dengan demikian pandai-pandailah untuk mengelola dana yang diberikan agar sesuai dengan kesepakatan yang telah dibicarakan diawal program
Tidak ada komentar:
Posting Komentar